<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

kurusetra

Kemarin dan Esok
adalah hari ini...
Bencana dan Keberuntungan
sama saja...
Langit di luar
Langit di dalam
Bersatu dalam jiwa.

-kurusetra


hee... kalian masih inget game ini? game strategi multiplayer pertama made in indonesia. dulu rame banget, sampek dibela-belain begadang semalaman suntuk ngawasi kerajaan, nunggu pasukan balik, n ngatur serangan fajar! yg bikin game ini menarik tu musuhnya orang beneran, bukan robot yg diprogram komputer. jadi situasi jagat raya kurusetra sama sekali unpredictable, kita nggak tau kapan musuh mo nyerbu kerajaan kita, trus kita juga bisa bikin koalisi ama beberapa kerajaan sahabat, dsb... dulu fahmi termasuk salah satu maniak kurusetra, tapi sejak kiamat beberapa abad lalu, fahmi udah nggak login lagi. apalagi sekarang harus bayar waaahhh... malesss... :D ada sih yg versi gratis, tapi nggak seru, mesti kalah :p

Labels:

“kurusetra”

  1. Blogger Toba Says:

    Kemarin dan Esok
    adalah hari ini...
    Bencana dan Keberuntungan
    sama saja...
    Langit di luar
    Langit di dalam
    Bersatu dalam jiwa.

    Itu tuh bukannya puisinya Rendra???