<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

The Power of Humor

hari ini bersih2 harddisk, sweeping file2 lama n nggak penting, trus defrag. eh diantara tumpukan sampah itu ada artikel menarik, nggak tau file ini dapet dari mana, udah lupa. nggak penting, tapi daripada ilang manfaat mending di-share di blog heheheh

---------

Sekitar lima belas tahun belakangan ini terdapat perubahan paradigma mengenai humor. Dulu, menambahkan bumbu humor ke dalam setiap tindakan kita bisa dianggap konyol dan tak pantas dilakukan. Namun sekarang justru humor bisa diterima baik bahkan di tempat-tempat yang terlarang bagi humor, seperti perusahaan. (Menurut saya, "Dilbert" takkan diterima secara luas bila diedarkan sebelum tahun 1980-an.) Tulisan ini bermaksud Menunjukkan bahwa humor ringan bisa memberikan hasil yang besar bagi anda. Dengan demikian anda tak perlu takut untuk membuat orang lain tersenyum.
Bahkan, anda pun tak perlu takut terhadap humor itu sendiri. Kehidupan yang penuh stress, baik di pekerjaan maupun rumah, menyebabkan pendulum jiwa kita berayun terlalu jauh ke satu sisi saja. Humor kini digunakan untuk menyeimbangkan pendulum itu agar jiwa kita kembali ke posisi tenang.

1. Humor itu menjual
Saya tidak berbicara mengenai iklan yang lucu-lucu, meskipun iklan-iklan yang demikian lebih mudah diingat ketimbang iklan yang langsung pada sasaran. Saya berbicara tentang seorang wiraniaga yang mencoba untuk menawarkan barang. Bila anda bisa membuat calon pelanggan anda tersenyum (tertawa) saat membaca proposal atau presentasi anda, maka secara langsung anda menyentuh pikirannya. Kita menyukai orang-orang yang bisa membuat kita tertawa. Dan kita melakukan bisnis dengan orang-orang yang kita sukai. Saat pelanggan tertawa, mereka tak merasa anda sedang menawarkan sesuatu pada mereka.

Ada banyak cara untuk menyusun humor-humor. Anda hanya dibatasi oleh imajinasi anda. Anda harus menggali kreativitas anda untuk menggunakan humor sebagai salah satu alat penjualan anda yang paling bertenaga.

2. Humor itu menyembuhkan
Ada banyak studi medis dan buku ditulis mengenai kekuatan penyembuhan dari humor. Saya bukan seorang dokter tetapi saya telah melihat cukup banyak kasus yang membenarkan anggapan ini. Sebagai seorang profesional humor, setiap hari saya banyak tertawa. Dan saya pikir itu adalah salah satu alasan mengapa saya tidak pernah terkena flu atau demam selama bertahun-tahun.
Tertawa menyebabkan meningkatnya endorphins dalam sistem tubuh, dan ini jauh lebih bermanfaat dibanding banyak diet atau olahraga. Menurut saya, itu jugalah mengapa banyak komedian yangn hidup lebih lama, karena kami dikelilingi oleh mereka yang tertawa, diri kami sendiri dan penonton.
Selain itu, saya tahu bila saya jatuh sakit, terutama yang serius, saya menambahkan acara menonton video yang lucu- lucu sebagai bagian dari proses penyembuhan.

3. Humor itu memecahkan kebekuan
Beberapa tahun lalu saya diminta untuk memberikan pengarahan pada sekelompok orang yang berulangkali terkena tilang. Saya kira mereka takkan senang duduk dalam kelas mendengarkan ceramah mengenai hal ini. Sebagian besar dari mereka merasa tidak bersalah dan patut mendapatkan hukuman tilang. Sebagian besar dari mereka merasa marah.
Dan takkan ada seorang pun yang senang duduk dalam kelas selama berjam-jam. Saya membuka ceramah dengan humor yang hanya dalam 30 detik telah mampu menarik perhatian mereka melalui tertawa mereka yang terbahan- bahak. Menggunakan humor untuk memecahkan kebekuan Menjadikan sesuatu yang sulit menjadi jauh lebih mudah.

4. Humor itu menurunkan ketegangan
Seorang pembicara berdiri di atas podium, ia gemetar dan terjatuh. Para pemirsa terdiam dan merasakan ketegangan yang amat sangat. Pembicara itu segera berdiri dan berkata, "Nah, ada pertanyaan?" Seketika itu seluruh pemirsa tertawa, pembicara itu mampu menemukan jati dirinya lagi.

Hal ini menunjukkan betapa orang yang penuh humor mampu berpikir cepat bukan hanya untuk meredakan ketegangan, namun untuk meraih penghargaan dari orang-orang lain.

5. Humor itu menghasilkan
Pada akhirnya humor itu menghasilkan sesuatu. Tak peduli apa kebutuhannya, humor selalu memberikan jalan untuk membantu kita meraih kebutuhan tersebut. Humor mengalihkan kemarahan. Humor menciptakan kredibilitas. Humor menghasilkan suara. Humor meningkatkan rating. Humor menarik perhatian.
Humor mengatasi kesulitan. Dan, anda bisa menambahkan daftar panjang ini.

Apa pun rintangan yang mungkin sedang anda hadapi di rumah atau kantor, jangan takut untuk menggunakan humor sebagai teknik untuk mengatasi kesulitan itu. Saya ingat ketika kecil dulu, di saat saya sedang marah, ayah selalu berusaha membuat saya tertawa. Ia selalu saja menemukan cara untuk membuat saya tertawa. Ia memahami betul bagaimana kuatnya sebuah humor. Kata ayah saya, "Kamu takkan bisa marah selagi tertawa." Maka tetaplah tertawa. Anda akan berumur panjang, Anda bisa tidur lebih nyenyak. Dan, orang lain akan heran bahwa anda bisa tersenyum setiap saat.

(Diadaptasi dari: David Glickman, The Power of Humor)

Labels: