<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

six thinking hats

six thinking hats

kadang waktu meeting kita sulit nemu kesimpulan, solusi, rencana, ato hasil yg bisa diterima semua orang. kenapa? karena masing2 punya ide dan arah pemikiran yg beda, bahkan tabrakan. ato skenario lain, meeting nggak berhasil karena masing2 pada diem semua, nggak berani berpendapat, malu, takut ditentang orang lain, dsb.

sekitar awal 1980an dr. edward de bono menemukan metode "six thinking hats". dalam metode ini ada 6 topi imajiner dg warna biru, putih, kuning, hijau, merah, n hitam. masing2 warna tsb merepresentasikan tipe dan mode berpikir yg berbeda. dalam satu waktu semua orang yg terlibat meeting menggunakan topi dg warna yg sama, dan ketika ganti topi warna lain, mode berpikir juga ganti.

topi warna biru (managing the thinking)
pemikiran topi biru berfokus pada pemahaman topik secara keseluruhan, menyusun rencana dan menarik kesimpulan.

topi warna putih (information n data)
pemikiran topi putih mendefinisikan fakta, data2 empiris, dan detail2 yg berkaitan dengan topik.

topi warna kuning (why it may work)
pemikiran topi kuning berfokus pada aspek2 positif dalam topik.

topi warna hijau (creative thinking)
pemikiran topi hijau membutuhkan kreativitas, imajinasi, dan pemikiran 'out of the box'.

topi warna merah (feelings n intuition)
pemikiran topi merah melihat topik dari sudut pandang emosi dan feeling.

topi warna hitam (why it may not work)
pemikiran topi hitam menganalisa permasalahan yg mungkin timbul atau terkait dengan topik.

aturan main six thinking hats gini: semua yg terlibat meeting harus menggunakan topi warna yg sama, biasanya diawali dg topi biru. kemudian semua ganti topi putih untuk membahas data2 n fakta yg ada, dst... kemudian diakhiri lagi dg topi biru untuk menyusun kesimpulan, rencana, dan hasil meeting.

dg demikian diharapkan terjadi pola pikir paralel pada setiap orang yg terlibat meeting, nggak ada yg kontra. kalo lagi pake topi hijau, semua orang nyari ide2 kreatif, kalo lagi pake topi hitam semua orang berpikir kemungkinan2 negatif, dsb. six thinking hats juga menghindarkan label kepribadian pada individu. misalnya si A selalu berpikir yg jelek2 aja, si B idenya aneh2, si C ngomong data terus bikin ngantuk, dsb...

six thinking hats bisa diimplementasikan di berbagai macam kultur, level, n disiplin yg berbeda. organisasi2 besar macem prudential, ibm, fedex, polaroid, dupont juga menggunakan metode ini.

untuk training n informasi lebih lanjut hubungi perusahan konsultan bisnis terdekat, atau search di google.

Labels: