<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

pundi pundi

Pada tahun 2002 dan 2003 terjadi peningkatan yang spektakuler, ketika reksa dana mencapai Rp 41,6 triliun di akhir tahun 2002 dan Rp 60 triliun lebih di akhir tahun 2003. Bagaimana pada akhir tahun 2004 ini? Reksa dana sudah mencapai di atas Rp 103 triliun, suatu jumlah yang fantastis mengingat uang yang tersedia (money supply) berupa M1 (currency and demand deposit) per akhir September berjumlah Rp 141,4 triliun, dan uang kuasi Rp 745,9 triliun...

Industri reksa dana ini telah memiliki banyak fund manager, sehingga dalam catatan resmi yang tersedia, ada 148 reksa dana berpendapatan tetap, 20 reksa dana saham semata-mata, 46 reksa dana campuran, serta 29 reksa dana di pasar uang. Nilai aktiva bersih (NAB) Rp 103 triliun. Dampak kasus Bank Global yang memiliki reksa dana fiktif adalah kepada industri reksa dana yang dikhawatirkan akan rush...

dapet ngutip berita dari milis AhliKeuangan-Indonesia


awal tahun 2000 ato 2001 kemaren belom banyak yg kenal reksadana. agen2 penjualnya kesulitan nyari investor, calon investor juga sebel dikejar2 agen sampek didatengi ke kantor, ke rumah, dsb... waktu itu instrumen investasi ini masih belom dipercaya.

eh tahun 2004, perusahaan manajer investasi udah terlalu banyak, orang malah jadi bingung mo nitipin duit kemana. semuanya punya prospektus bagus. yg syariah juga udah mulai banyak. bahkan kemaren ada berita manajer invetasi yg ketangkep nipu segala :p

reksadana udah nggak eksklusif lagi, udah jadi produk komoditas. semua orang punya simpenan reksadana. bahkan pemerintah punya rencana narik pajak dari pertambahan nilai aktiva bersih, walah :( itu berarti pajak ganda donk?

jadi gimana? apa kalian punya tabungan dlm bentuk ini juga? ato justru punya pikiran sekarang udah waktunya mentas? n mindah aset ke instrumen investasi lain?

Labels: