<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

tips buat kamu yg punya duit banyak

1. punya duit, kalo nggak punya rencana, wess… dijamin bocor. tahapan itu nggak aman, terlalu gampang diambil. apalagi sekarang tabungan tahapan udah pada dilengkapi visa electron, gesek sini, gesek sana, habis. jadi kalo punya duit (banyak) sebaiknya disimpen dlm bentuk lain: logam mulia, barang2 koleksi, asuransi, etc... n kalo duit tadi diinvestasikan, perlu punya target jelas mau profit berapa ato diinvestasikan berapa lama?

2. don't trust brokers, coz they are broker. seperti yg pernah saya posting dulu, mereka ini dari luarnya keliatan kayak orang pinter, ahli finansial, yg paham bener gimana harusnya kamu ngatur duitmu. tapi gimana mereka ngatur duit mereka sendiri? broker2 itu cuman tenaga sales yg kerja demi ngejar komisi sekian persen dari kekayaan kamu, mereka bukan investor. kalo butuh bahan pertimbangan sebelum berinvestasi, tanyakan pd investor beneran, yg punya pengalaman beneran.

3. nah maka dari itu kalo bisa berguru dari orang yg udah pernah terjun langsung naruh duitnya di instrumen2 investasi n nanggung resiko. dari broker mungkin kamu dapet informasi teknis komplit tentang instrumen investasi yg dia jual. tapi dari investor kamu bisa belajar gimana ngitung timing yg pas buat transaksi (biar dapet january effect di reksadana), ato gimana caranya ngawasi inflasi kalo punya emas, ato gimana caranya ngitung biaya pendidikan anak kalo nyimpen duit di tabungan pendidikan, etc...

4. buat yg berniat investasi, perlu kenal istilah2 investasi, bicara bahasa investasi. biar nggak digobloki orang. tau apa bedanya bullish ama bearish? put option itu apa? etc...

5. don't put eggs in one basket. ini gombal standard para broker reksadana. jangan naruh seluruh modal di satu instrumen investasi, gunanya untuk meminimalkan resiko. dg reksadana emang bener duitnya para investor disebar di banyak tempat. tapi ya tetep aja don't put eggs in one basket. kenapa modalnya cuman diputer di reksadana? kenapa nggak dibagi sebagian di asuransi, sebagian buat beli emas, sebagian diputer di valas, sebagian buat modal buka warung, etc?

7. n yg paling penting nggak boleh emosian. nggak usah ikut2 rush waktu orang2 pada profit taking, nggak usah bingung suku bunga naik turun. kalo udah punya rencana investasi mestinya udah punya prediksi kira2 bakal kayak gimana situasi sekitar (ya walaupun kita emang nggak bisa ngeramal masa depan, paling enggak ada prediksi lah).



gitu kata guru sayaaa... your kung fu is very good!

Labels: