<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

asuransi, kapan butuh asuransi?

kalian pernah dapet tawaran2 asuransi jiwa? or at least pernah mbaca artikel2 tentang itu di koran, website, milis, etc...

pernah merhatikan nggak saran timing beli asuransinya kapan?

dlm artikel2 itu para pakar finansial biasanya nulis bahwa orang butuh asuransi jiwa kalo dia sudah berkeluarga, punya tanggung jawab thd istri n anak2nya. kenapa? karena orang tsb sudah jadi sumber penghidupan (secara finansial) bagi keluarganya. seandainya kejadian orang tsb meninggal / berhalangan tetap, nggak bisa lagi nyari duit buat makan = keluarganya kolaps. beda dg yg masih single, belom punya tanggungan apa2. asuransi jiwa hukumnya sekedar sunnah. kalo punya ya bagus, kalo belom punya ya nggak masalah.

teori macem gitu betul, make sense. tapi kenyataannya di lapangan nggak kayak gitu. untuk perlindungan yg sama, harga premi asuransi jiwa lebih mahal buat mereka yg lebih tua. sama seperti tanah/rumah, kalo nggak segera dibeli, besok nggak mampu beli.

lebih parah lagi, mereka yg udah merit mestinya lebih repot lagi ngurus anggaran belanja. buat beli susu anaknya berapa? buat biaya sekolah? biaya nyicil rumah? biaya operasional kendaraan? biaya dan lain lain... (mbuh aku durung kawin). masih punya spare berapa buat nyicil polis asuransi? fyi: asuransi jiwa ini kontrak serius lho, jangka panjang, puluhan juta rupiah (mungkin lebih).

kalo mimi pikir, justru mereka yg barusan kerja, masih belom punya banyak anggaran belanja, segera ngatur duitnya buat urusan asuransi. lebih bagus lagi kalo cicilan premi bisa udah lunas sebelum merit.

bisik bisik... asuransi jiwa ini jarang ditawarkan ke mereka2 orang kantoran yg masih muda. alasanya, penghasilan mereka belom seberapa gede, asuransi jiwa masih terlalu mahal (padahal mbayar preminya bisa nyicil). apalagi mereka masih muda, kontraknya mesti lebih murah. buat orang2 kantoran gini yg banyak ditawarkan justru asuransi kesehatan, kecelakaan, kendaraan, dan sebangsanya... jangan ngiler, mending beli asuransi jiwa aja, perlindungan lain lain itu nanti cukup dijadikan rider aja.

saran: kamu2 yg udah berpenghasilan, segera ngurus asuransi jiwa. investasi bagus ini, buat celengan jangka panjang. kalo bisa jangan sampek kejadian besok di-bogog-i agen asuransi dg nilai kontrak mahal gara2 usia udah hampir kadaluarsa.

Labels:

“asuransi, kapan butuh asuransi?”

  1. Anonymous Anonymous Says:

    Permisi !!!

    Maaf gak sengaja baca blognya, jadi mau nanya nih. Tau gak Asuransi Jiwa yang baik (nama perusahaannya sama produknya)yang kalo klaim gampang.

    Thanx.

    Maik me : gunawan@metgobel.co.id