<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://draft.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

detik-detik yang menentukan

detik-detik yang menentukan, jalan panjang indonesia menuju demokrasi. eksklusif dan mahal, konon waktu launchingnya buku ini sempat terjual dg nilai 300 ribu rupiah! bener kah?? beruntung saya dapet mbaca buku ini secara percuma, GRATIIIIISS :D hehehe dan lebih hebatnya lagi dikasih tanda tangannya mr. crack asli! hehe.

memoir 549 halaman ini seru dibaca. walopun tebel dan terkesan berat karena full ngomong politik, tapi nggak bikin ngantuk soalnya ada banyak hal yg 'menarik' untuk dipelajari. salah satu pengetahuan yg menarik adalah digunakannya pendekatan2 non-konvensional oleh habibie ketika mengambil keputusan2 pelik dalam menghadapi krisis (pendekatan approximation, redundancy, relaksasi, dst).

ditulis secara apa adanya, memang buku ini potensial nyenggol beberapa pihak. makanya draft ini lama disimpen, baru dicetak jadi buku setelah 6 tahun kemudian, nunggu momen yg pas dan negara sudah adem. tapiii... ternyata masih ada aja yg kesenggol: prabowo subianto (sbg mantan panglima kostrad).

beberapa waktu kemaren kalo nggak salah prabowo bikin buku tandingan juga, berusaha njelaskan posisi dia dan pasukannya waktu tahun 1998 (saya belom baca bukunya). aneh, kenapa prabowo harus merasa tersinggung dg bukunya habibie ini? padahal di buku ini nggak pernah ada tuduhan kudeta, habibie ngutip omongannya prabowo sendiri: "gerakan pasukan kostrad di kuningan dan istana itu untuk mengamankan presiden, bukan kudeta".

anyway, habibie ini orang sipil, dg latar belakang teknik, isi otaknya jauh beda dg orang2 militer. waktu nerima jabatan presiden, situasi negara sedang berantakan. isinya warisan gaya pemerintahan top-down dari masa lalu, krisis ekonomi yg luar biasa, tanggung jawab nyusun kabinet reformasi, gerakan2 oposisi di sekitar dia, sampek ada yg bertaruh habibie nggak akan bertahan lebih dari 100 hari (bahkan nggak lebih dari 100 jam) nanggung jabatan presiden. tapi saya pribadi menilai prestasi habibie sangat luar biasa. walopun serba sibuk, habibie tetep rajin sholat tahajud, tetep njaga puasa. ini yg mestinya diteladani generasi muda.

buku ini sangat recommended untuk dibaca. beli, pinjem, ato curi kalo perlu.

eh walopun sudah sangat tebel, dugaan saya buku ini masih mbahas yg ada di permukaan saja. saya yakin habibie punya 'simpenan' draft lain yg lebih sangar daripada buku ini. mungkin dalam draft itu habibie nulis fakta2 sensitif secara detail, bahkan mungkin 'menyebut nama'. halah... tapi mungkin draft itu nggak akan bisa dibaca publik secara bebas ;)

Labels:

“detik-detik yang menentukan”

  1. Anonymous Anonymous Says:

    apes juga sbenernya dia, diangkat jadi presiden di waktu yg gak tepat .

  2. Anonymous Anonymous Says:

    dapet tanda tangan?huh!*iri*..coba dapetin tanda tangan buku tandingannya

  3. Blogger Eddy Fahmi Says:

    iks: aku pikir justru waktunya tepat, coba bayangkan apa jadinya negara ini kalo waktu itu yg jadi presiden adalah megawati :p
    tito: iya tanda tangan, soalnya kalo minta tanda bibir nggak dikasih hihihi :D

  4. Blogger Bangsari Says:

    gratisan gimana nih ceritanya? mau dong...
    begitu diluncurkan, saya coba cari di toko buku. gila, mahal banget mas. masa sampai 175-an ribu. duh!

  5. Anonymous Anonymous Says:

    pas diacara tendang andi, ada bagiĀ² gratis buku itu lewat webnya, tapi sayang gak dapet :(

  6. Anonymous Anonymous Says:

    Saya juga yakin pak habibie masih nyimpen catatannya yg lebih sangar, tunggu beberapa tahun lalu. (Kalo eks.pejabat lain cuma doyan menyimpan yg lain ya, misalnya 3gp)

  7. Anonymous Anonymous Says:

    jarang, seorang pemimpin mempunyai inisiatif menulis buku. apalagi bukunya mengandung hal-hal yang berat: perpolitikan negeri ini. Salut buat penulis!

    Btw, dapet gratisan? Pasti pinjem dari pak Habibie :D

  8. Blogger Nathania Raharjo Says:

    gratisan emang enak ya... wkwk

  9. Blogger -ndutyke Says:

    he's my fave...

    totally adore him.

    btw, pinjem donk buku-nya :D

  10. Anonymous Anonymous Says:

    Mestinya Habibie buat blog juga. Biar bisa kita komentari rame-rame. Hehehe. Nice blog. Jadi kangen Suroboyo.

  11. Anonymous Anonymous Says:

    wah jadi juga ngeluarin buku buat jawab bukunya prabowo... seru ya mi ?
    ntar dech klo ada waktu ta baca2x...

    kalo soal apes mah SBY juga apes dari tsunami, gempa jogja, lapindo, dst. Kata orang jawa karena ada embel2x yudhoyono secara yudho itu kan perang bratayudho jadi byk masalah terus... jadi oot gini :P

  12. Anonymous Anonymous Says:

    ....bijarla samoewa andjing saling breboet toelang, aken tapi tjoeman satoe andjieng iang bole dapet dagieng, koeaingdiandjingkeunsiah!

  13. Anonymous Anonymous Says:

    RALAT:

    Sorry mi, aku salah nangkep postinganmu komentarku sing ning ndhuwur ta cabut.

    Ingetku kemarin yg pertama kali Prabowo ngeluarin buku terus jadi kontroversi Habibie ngga trima eh baru inget kebolak Habibie yang ngeluarin buku trus Prabowo ngga sreg ama isinya yg denger-denger mau ngeluarin versinya dia sendiri.

    Yowis, harap maklum, Clear.

  14. Anonymous kia Says:

    Saya juga yakin pak habibie masih nyimpen catatannya yg lebih sangar, tunggu beberapa tahun lagi...