<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

perfume: the story of a murderer

perfume: the story of a murderer (isbn: 979-3972-05-x). lewat buku ini patrick suskind cerita tentang jean-baptiste grenouille dg seting perancis kuno sekitar abad ke-18. grenouille lahir dg kondisi menarik: nggak punya bau badan, tapi dikasih kelebihan indra penciuman super sensitif.

grenouille ini tipe orang yg low profile, penyendiri, nggak punya emosi, nggak kenal cinta, saiko, tapi jenius. karakter paling dekat yg mungkin bisa dibandingkan = hannibal lechter. masa muda grenouille dilewati dg mengamati macem2 aroma di sekitarnya, terus semuanya itu dikategorikan rapi dlm bank aroma di memori. dari kekayaan ensiklopedi aroma di otaknya itu grenouille mampu menguraikan unsur2 penyusun suatu parfum tanpa perlu tau formula aslinya. fyi: waktu itu belom ada alkemis yg merumuskan macem2 formula rantai karbon aromatik (cmiiw).

nah suatu hari, grenouille nyium aroma yg 'nggak biasa'. aroma perawan. aroma ini sangat tipis, nggak bisa tercium oleh hidung normal, tapi cukup bikin grenouille tergila2. sehingga muncul ambisi bikin the ultimate perfume dg aroma perawan itu. (catetan: nggak disebutkan di buku, tapi dugaan saya aroma yg dibahas ini adalah feromon. padahal fermomon itu kan nggak berbau ya).

berburu ilmu perfumery, grenouille ketemu giuseppe baldini di paris, seniman parfum besar perancis. dari baldini ini grenouille belajar bikin parfum dg cara yg bener. di dalem lab baldini juga dia belajar metode penyulingan untuk ngambil essence aroma dari macem2 bunga.

tapi ilmu dari baldini nggak cukup, grenouille melanjutkan studinya ke selatan, ke grasse. disini dia dapet ilmu lain: ngambil essence aroma pake metode lemak. terus suatu hari dia ketemu lagi aroma perawan itu, jadi semakin tergila2.

lalu gimana grenouille bisa mendapatkan essence aroma perawan itu untuk bahan parfumnya? terpaksa harus membunuh (ha!). lanjutannya gimana baca sendiri ae bukunya, dijamin seru laaah...

buku ini memang pantes jadi best seller internasional, sejauh ini sudah terjual 15 juta copy. itu memang karena kualitas tulisan suskind luar biasa. orang bisa mengenali aroma parfum, tapi untuk mendeskripsikan secara tulisan itu bukan kerjaan simple. lebih hebat lagi suskind mampu mancing orang untuk berfantasi seperti apa aroma yg dibahas.

tahun 2006 kemaren juga sudah dibikin filemnya. tapi sayang nggak beredar di jaringan 21, berita/publikasinya juga nggak pernah kedengeran di indonesia, bahkan di malaysia filem ini diban. bikin tambah penasaran pingin liat kayak gimana filemnya, pingin tau seperti apa director menampilkan 'aroma' sebagai 'gambar', pastinya menarik ya. ada yg sudah punya vcd/dvd-nya? pinjem :D

anyway, kalo kamu cari sesuatu yg original, sesuatu yg nggak biasa, spesial, boleh baca buku ini. saya pribadi ngasih rating = 5 bintang!

Credits: thx 2 bee untuk pinjeman bukunya :)

Labels:

“perfume: the story of a murderer”

  1. Anonymous Anonymous Says:

    belom baca...
    serem gak sih? aku gak suka baca buku serem2.. *penakut mode* hehehe...

    feromon.. hmm bisa berbau bisa enggak kali. tapi biasanya wanita bisa mencium bau khas pasangannya itu lho, yg bikin gimanaa gitu hehe.. *sok tau*
    Itu yang bikin kadang2 pada suka cium2 leher juga (krn letak utamanya katanya di leher).
    *cmiiw*

  2. Anonymous Anonymous Says:

    wah kalau saya malah kecewa setelah baca bukunya, IMO terlalu datar alurnya
    awalnya memang menarik, tp detil pembunuhan yang digembor2kan ternyata hanya diceritakan sedikit saja, memang tepat judulnya, kisah pembunuh, bukan pembunuhan
    o ya, i hate the ending :p
    nice idea though ...

  3. Anonymous Anonymous Says:

    kalau laki-laki mengeluarkan feromon juga gak? Eh, dibanding parfume memang lebih enak mengendus-endus bau pasangan

  4. Blogger Herman Saksono Says:

    Pernah dikasih spoilernya film Perfume :( Katanya... adapatasinya kurang bagus gitu. Bukunya dijual bebas di Indonesa enggak?

  5. Blogger Pinkan.V Says:

    aku punya dividinya! baru liat tiga menit aku matiin, soalnya ganggu slera makan wkt itu :P

    tukeran yuk!

  6. Anonymous Anonymous Says:

    Sepakat dg kamu dan mayoritas reviewer di Amazon.com, buku ini bagus. Idenya orisinil dan mendeskripsikan aroma secara tulisan itu bukan kerjaan simple. Untuk beberapa orang mungkin ending-nya terlalu brutal / vulgar, tapi pendapatku itu justru "shocking", unpredictable.

    Kalo film-nya ya seperti film adaptasi novel lain, banyak bagian terpaksa di-cut. Soal teori gas lethal dari bumi itu nggak ada. Dan lagi karakter Grenouille di film ini keliatan terlalu tampan.

    Overall, bukunya tetap lebih bagus daripada film-nya.

    -L-

  7. Anonymous Anonymous Says:

    Haaa..kok podo, Mi. Aku juga lagi baca he..he.. baru nyampe bab depan2. Waktu dia udah dewasa dan sedang penasaran dengan sebuah bau sekecil ato yang datang dan pergi....

  8. Anonymous Anonymous Says:

    tak kiro dodol parpum :)

  9. Blogger Bangsari Says:

    mendeskripsikan bau parfum? hmm... kayanya susah tuh!

    #fany: jatuh cinta nih ye..

  10. Blogger mina Says:

    udah taon kemarin aku beli, tapi aku belum niat baca, sampai nanti filmnya muncul di bioskop hehehehe...

  11. Anonymous Anonymous Says:

    Belum Baca juga :D

  12. Anonymous Anonymous Says:

    aku beli novel ini tahun lalu tapi sampe sekarang ga selesai2 juga bacanya :D serem :p
    entah kenapa aku juga ga pengen nonton filemnya, hihihi..

  13. Anonymous Anonymous Says:

    wah canggih beeng...jadi die tau dong mana yang masih asli virgin atau kupingnya doang yang virgin :P

    versi arabnya ada gak ya?

  14. Blogger GIES Says:

    sebenarnya pada buku ini berharap bercerita ttg pembunuhan yang gila2an,hihi..tapi tnyata nggak. toh itu yang bikin perfume jadi 'beda'.

    salam kenal yaa, nice blog =)

  15. Blogger Unknown Says:

    pernah tau novel na tapi ngak pernah bca. kata temen gw segh bagus.ceritanya yaa tentang itulah parfum "alah". pensaran segh, tapi karena rada males bca buku na eh ternyata ada film na.alhasil nonton ajah film na. wah..gile beneerr dagh. gw penasaran juga pa bener bisa buat parfum dari aroma tubuh orang.....hahhahahaa.

  16. Anonymous Anonymous Says:

    Gw sih baru lihat filmnya & terpesona banget. Filmnya seperti kisah dongeng seorang pembunuh, agak2 fantasi seperti dongeng gitu lho!! Baru kali ini gw bisa empati sama peran antagonis. Klo filmnya aja bagus, apalagi bukunya yak?!

  17. Anonymous Anonymous Says:

    penasaran pengen baca bukunya. secara filmnya menurut gw spektakuler banget. berasa di perancis abad berapa gitu. tapi endingnya agak kurang masuk di akal, namanya juga fiksi ya. ga tahu deh di bukunya endingnya sama apa ga. karena si tokoh sentralnya itu berhasil lulus dari hukuman mati dengan meneteskan parfum 'perawan' ditubuhnya, sampe dikira malaikat. wkwkwkwkwk... di indonesia mungkin kelas minya nyong nyong kali ya :p