<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7109511\x26blogName\x3dmimimama+wawawa...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://mimimama.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://mimimama.blogspot.com/\x26vt\x3d-5074708033921183677', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

tertib berhenti di belakang garis



ya ya pastinya kamu semua sudah pernah mbaca blog ato forwardtan imel bermuatan komplen pengemudi mobil soal perilaku barbar pengendara motor di jalanan. soal kelakuan mereka yg bikin rusuh jalanan, nggak tertib, dsb.

fakta di lapangan = memang banyak motor sering ngelewati marka di setopan. lebih seru lagi, ada oknum yg nyolong start sebelom lampu ijo. let's go.

tapi, apa para pengemudi mobil itu sendiri lebih mulia perilakunya? lebih tertib? nggak suka serobot2an? ato sebenernya nggak bisa serobot2an karena kendaraannya lebar, jadi nggak lincah nyerobot?



satu sama. idem ditto. jadi pada intinya adalah pengendalian diri *halah* manusia memang gampang khilaf di jalanan. apalagi momen2 buyaran kantor sekitar maghrib gitu, lalu lintas gampang mancing emosi hihihi... mungkin ada baiknya kita berguru lebih lanjut pada aa gym. belajar ilmu manajemen qalbu maksudnya. bukan maruk ikut2 belajar poligami, nggak usah ikut2 nyari istri kedua. karena kamu jelek, dapet jodoh satu aja untung2an, butuh perjuangan keras pula hahahh.

Labels:

“tertib berhenti di belakang garis”

  1. Anonymous Anonymous Says:

    Lalu lintas dan sepakbola salah dua dari cermin sebuah bangsa. Tapi kalo kita tertib di jalan berarti punya peluang poligami ya?

  2. Anonymous Anonymous Says:

    di seberang kantor ada perempatan yang ada countdown timernya gitu. Begitu udah sampai angka 6, 5, 4...langsung bruum...bruumm....asap berhamburan. OOT yak ? :p

  3. Anonymous Anonymous Says:

    heran, kenapa juga saling serobot...kagen anak istri kali mih hehehe *gak nyambung ya* btw ya lumayan lah melatih kesabaran kita kalo di jalan...

  4. Blogger Johanamay Says:

    wah....setuju banget tuh...pengemudi motor suka seenak udelnya :) "klo jo lagi duduk manis di dalam mobil"....

    tapi....

    naik motor itu lebih enak daripada naik mobil *wakakkaa*...soalnya tukang ojeknya bisa diburu biar cepet nyampe tempat tujuan *ups....*

  5. Anonymous Anonymous Says:

    wah ... seng mot-trek kurang kerjaan :)

  6. Blogger Anang Says:

    karena ga ada polisinya

  7. Blogger Bude Judes Says:

    Kebelet pipis soale..

  8. Anonymous Anonymous Says:

    Klo di Solo, model berhenti melebihi garis tu pasti kena tilang katanya ya.
    Tapi emg mengganggu kok klo banyak motor nggerumbul di depan, apalagi klo yg di depan sendiri lemot dlm memulai start yg mulus.

    btw, klo di formula satu utk start pertama pake mekanisme khusus ya...

  9. Anonymous Anonymous Says:

    engineer formula satu pernah bikin teknologi 'launch control' untuk mbantu start, tapi kemudian diban. sekarang pembalap yg lihai yg bisa start secara ciamik. tapi traction control tetap dipake, dan legal :D