Festival Jajanan Bango 2008 - Pasukan Pemburu Bebek
Bernostalgia Kuliner di Festival Jajanan Bango, Merayakan 80 Tahun Bango
Surabaya = Kota Pahlawan. Itu betul. Surabaya = Bebek Goreng. Ooo... itu sudah jelas. Nggak akan seru kalo bikin festival makanan di Surabaya tanpa melibatkan bebek goreng. Konyol.
Di Festival Jajanan Bango 2008, orang-orang di tenda Bebek Cak Yudi mesti seharian nonstop menggoreng bebek demi melayani nafsu pasukan pemburu bebek yang secara religius ngantri di depan tenda, dibawah terik matahari Surabaya.
Situasi yang identik terlihat juga di tenda Bebek Goreng Papin. Orang-orang Surabaya memang gila mbebek! Apabila ada diantara kalian yang tidak menggemari bebek, sesungguhnya tergolong kaum yang merugi hahahaaa...
Jadi, apa hebatnya bebek goreng Surabaya? Apa lebih dahsyat daripada Bebek Peking dari Beijing? Hebatnya adalah karena Cak Yudi mampu menawarkan menu eksotis, spesial, ganjil, dan hanya bisa ditemui di Festival Jajanan Bango, "Ikan Bebek"!
Whaaa... makhluk apa itu? Pasti binatang mutan! Pasti binatang mutan yang berkemampuan respirasi baik di udara maupun dalam air. Binatang mutan yang memiliki paru-paru dan insang sepasang. Tapi binatang ini tetap memiliki organ ati dan rempelo yang dijual terpisah, enam ribu rupiah saja. Gimana, kamu punya nyali buat ngincipi?
Fanatisme Pasukan Pemburu Bebek
Bersama Angki, Siwi, Dion, Khuclukz, Jiewa dan Herru, saya pernah berpetualang dari warung ke warung, berburu bebek goreng paling sip sak Surabaya.
Karena walaupun sama-sama "bebek goreng", olahan bebek masing-masing warung bisa sangat berbeda, tiap warung punya gaya tersendiri. Ada yang mengutamakan dahsyatnya sambel pencit, ada yang menyajikan bebek goreng dengan ditaburi krawu, ada yang diolah dengan kremesan bercita rasa luar biasa. Pokoknya banyak dah.
(Pasukan pemburu bebek di markas Cak Yudi)
Buat kamu yang nggak sempat mampir ke Festival Jajanan Bango, Ikan Bebek bisa ditemukan di markas Cak Yudi, di jalan Tanjung Torawitan No. 39, Surabaya.
Eh, Cak Yudi For Governor?
Foto Cak Yudi dengan batik dan pecinya keliatan tampan di arena Festival Jajanan Bango. Pantes jadi gubernur Cak! Ada dua program yang cocok buat sampeyan: Yang pertama, stop kelaparan dan gizi buruk di Jawa Timur. Yang kedua, lestarikan dan kembangkan kekayaan kuliner Jawa Timur sebagai aset budaya dan pariwisata Indonesia.
Kalo mencalonkan diri, pasti banyak deh yang bersedia ngasih vote buat sampeyan hehe. Liat, yang di bawah ini cuman sebagian kecil penggemarmu lho Cak...
(Models: Angki dan Siwi)
Surabaya = Kota Pahlawan. Itu betul. Surabaya = Bebek Goreng. Ooo... itu sudah jelas. Nggak akan seru kalo bikin festival makanan di Surabaya tanpa melibatkan bebek goreng. Konyol.
Di Festival Jajanan Bango 2008, orang-orang di tenda Bebek Cak Yudi mesti seharian nonstop menggoreng bebek demi melayani nafsu pasukan pemburu bebek yang secara religius ngantri di depan tenda, dibawah terik matahari Surabaya.
Situasi yang identik terlihat juga di tenda Bebek Goreng Papin. Orang-orang Surabaya memang gila mbebek! Apabila ada diantara kalian yang tidak menggemari bebek, sesungguhnya tergolong kaum yang merugi hahahaaa...
Jadi, apa hebatnya bebek goreng Surabaya? Apa lebih dahsyat daripada Bebek Peking dari Beijing? Hebatnya adalah karena Cak Yudi mampu menawarkan menu eksotis, spesial, ganjil, dan hanya bisa ditemui di Festival Jajanan Bango, "Ikan Bebek"!
Whaaa... makhluk apa itu? Pasti binatang mutan! Pasti binatang mutan yang berkemampuan respirasi baik di udara maupun dalam air. Binatang mutan yang memiliki paru-paru dan insang sepasang. Tapi binatang ini tetap memiliki organ ati dan rempelo yang dijual terpisah, enam ribu rupiah saja. Gimana, kamu punya nyali buat ngincipi?
Fanatisme Pasukan Pemburu Bebek
Bersama Angki, Siwi, Dion, Khuclukz, Jiewa dan Herru, saya pernah berpetualang dari warung ke warung, berburu bebek goreng paling sip sak Surabaya.
Karena walaupun sama-sama "bebek goreng", olahan bebek masing-masing warung bisa sangat berbeda, tiap warung punya gaya tersendiri. Ada yang mengutamakan dahsyatnya sambel pencit, ada yang menyajikan bebek goreng dengan ditaburi krawu, ada yang diolah dengan kremesan bercita rasa luar biasa. Pokoknya banyak dah.
(Pasukan pemburu bebek di markas Cak Yudi)
Buat kamu yang nggak sempat mampir ke Festival Jajanan Bango, Ikan Bebek bisa ditemukan di markas Cak Yudi, di jalan Tanjung Torawitan No. 39, Surabaya.
Eh, Cak Yudi For Governor?
Foto Cak Yudi dengan batik dan pecinya keliatan tampan di arena Festival Jajanan Bango. Pantes jadi gubernur Cak! Ada dua program yang cocok buat sampeyan: Yang pertama, stop kelaparan dan gizi buruk di Jawa Timur. Yang kedua, lestarikan dan kembangkan kekayaan kuliner Jawa Timur sebagai aset budaya dan pariwisata Indonesia.
Kalo mencalonkan diri, pasti banyak deh yang bersedia ngasih vote buat sampeyan hehe. Liat, yang di bawah ini cuman sebagian kecil penggemarmu lho Cak...
(Models: Angki dan Siwi)
Labels: festival_jajanan_bango, FJB2008, food
Friday, May 16, 2008 3:06:00 PM
mantep banget tuh bebeknya..
* favorit
Friday, May 16, 2008 7:30:00 PM
miiii...bulan depan mbok ya aku diselingkuhi, diajak makan bebek goreng. ya mi ya? bojoku gak melok, gak onok sing menginthili dan menyelikidi dirikuw :))
Friday, May 16, 2008 9:59:00 PM
hahahaaa... selingkuh? ayuk :D
Friday, May 16, 2008 10:26:00 PM
hahaha iwak bebek...mesti wong jawa timur, kabeh kok nganggo term "iwak"
Saturday, May 17, 2008 4:42:00 AM
hehe cak yudi dijadiin gubernur..boljug tuh... biar rakyat surabaya puas makan bebek gratisan tiap hari...
ngileeer euuuy
Saturday, May 17, 2008 8:51:00 AM
anjrit bikin laper, pagi2 gini ahhhh but i suppot dech
Saturday, May 17, 2008 9:22:00 AM
ngono yooo...
rau tau ngejak-ngejak...
:D
Saturday, May 17, 2008 10:19:00 AM
Geleng-geleng kepala lihat Siwi.
Saturday, May 17, 2008 9:30:00 PM
jd pengen makan bebek gara2 baca postingan ini.. :p
Tuesday, August 12, 2008 8:12:00 AM
wah harganya gak sampe ngerogoh kocek dalam2 ya mi