Festival Jajanan Bango 2008 - Sangu Tutug Oncom
Bernostalgia Kuliner di Festival Jajanan Bango, Merayakan 80 Tahun Bango
Anda sudah pernah makan Sangu Tutug Oncom? Buat orang Surabaya, ini makanan menarik, nggak biasa. Beruntungnya, di Festival Jajanan Bango tahun ini Saung Kiray (Bogor) mendatangkan masakan dari Tasikmalaya ini ke Surabaya.
Jadi, apa itu Sangu Tutug Oncom? Sangu adalah nasi dalam bahasa Sunda, Sedangkan Tutug artinya campur. Sangu Tutug Oncom = campuran oncom hitam bakar yang dihaluskan bersama kencur, bawang merah, sedikit terasi, cabe, dan garam yang kemudian dicampurkan dengan nasi panas.
Rasanya seperti apa? Saya sempat terkejut pada suapan pertama, sensasi kencurnya luar biasa. Ini sesuatu yang baru buat lidah Surabaya. Pada sendok kedua dan berikutnya, mulai terasa variasi spektrum rasanya dari kombinasi oncom, bawang merah, terasi, cabe, dan garam. Luar biasa!
Apalagi dengan tekstur nasinya yang terasa pas, tidak terlalu keras/lembek. Sebuah kenikmatan yang nggak bisa saya alami setiap hari. Betul-betul beruntung saya sempat kenalan dengan masakan Sunda ini di Festival Jajanan Bango.
Masalahnya, ketika hari ini saya publish post tentang sangu tutug oncom ini, saya tergiur ngeliat fotonya, teringat lagi tendangan kencurnya, teringat lagi kekayaan rasa campurannya, ha!
Duh... di Surabaya nyari dimana ini sangu tutug oncom???
Anda sudah pernah makan Sangu Tutug Oncom? Buat orang Surabaya, ini makanan menarik, nggak biasa. Beruntungnya, di Festival Jajanan Bango tahun ini Saung Kiray (Bogor) mendatangkan masakan dari Tasikmalaya ini ke Surabaya.
Jadi, apa itu Sangu Tutug Oncom? Sangu adalah nasi dalam bahasa Sunda, Sedangkan Tutug artinya campur. Sangu Tutug Oncom = campuran oncom hitam bakar yang dihaluskan bersama kencur, bawang merah, sedikit terasi, cabe, dan garam yang kemudian dicampurkan dengan nasi panas.
Rasanya seperti apa? Saya sempat terkejut pada suapan pertama, sensasi kencurnya luar biasa. Ini sesuatu yang baru buat lidah Surabaya. Pada sendok kedua dan berikutnya, mulai terasa variasi spektrum rasanya dari kombinasi oncom, bawang merah, terasi, cabe, dan garam. Luar biasa!
Apalagi dengan tekstur nasinya yang terasa pas, tidak terlalu keras/lembek. Sebuah kenikmatan yang nggak bisa saya alami setiap hari. Betul-betul beruntung saya sempat kenalan dengan masakan Sunda ini di Festival Jajanan Bango.
Masalahnya, ketika hari ini saya publish post tentang sangu tutug oncom ini, saya tergiur ngeliat fotonya, teringat lagi tendangan kencurnya, teringat lagi kekayaan rasa campurannya, ha!
Duh... di Surabaya nyari dimana ini sangu tutug oncom???
Labels: festival_jajanan_bango, FJB2008, food
Tuesday, June 24, 2008 11:14:00 PM
waaa.... aku pengen. pas ke bandung gak sempat makan ini.
Tuesday, June 24, 2008 11:15:00 PM
di surabaya susah nyari oncom mi... dulu serabi oncomnya surabi imut yang di ngagel, harus import oncom dari bandung.
btw, 'tutug' apa artinya mi?
Friday, June 27, 2008 5:02:00 AM
tutug = campur.
btw apa ga ada ya orang sunda yg tinggal di surabaya yg berkemampuan mbikin oncom, trus tertarik jualan oncom disini? hik, padahal kan peluang bagus itu, nggak ada kompetitor. om herru bisa bikin oncom? :D
Saturday, August 09, 2008 8:49:00 PM
maem maem..... :P
Wednesday, September 10, 2008 2:49:00 PM
Coba aja makan di Cibiuk deh. Perasaan di situ ada nasi oncom plus leunca... so yummy....
Monday, September 15, 2008 4:37:00 AM
salam kenal...suka tutug oncom ya? kok saya ga bisa menikmati kelezatan makanan ini ya heheh
Tuesday, October 07, 2008 5:49:00 AM
sudah coba nasi tutug opak?